Minggu, 20 Juni 2010

ketika…. hati yang hina begitu menginginkan samudera yang birunya bagai hamparan langit yang buihnya bagai kilau mutiara yang deburnya bagi perkusi dewa tak pernah ada artinya namun yang hina kan menjadi mulia kala sang hati menjadi rela melihat samudera tersenyum ceria saat bernaung cahaya surya dan berada di sisinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar